Cara Membudidayakan Jamur Tiram
![]() | ||
Jamur Tiram |
Jamur tiram atau dalam bahasa latin disebut dengan Pleurotus ostreatus, yang termasuk kedalam kelompok Basidiomycota. Jamur ini disebut jamur tiram karena bentuknya yang menyerupai kulit tiram. Jamur ini bewarna putih dengan bentuk setengah lingkaran. Di alam bebas, jamur ini biasanya terdapat pada batang kayu lapuk, mungkin karena itu juga jamur ini juga disebut sebagai jamur lapuk.
Membudidayakan jamur tiram sangat cocok di Indonesia itu di karena Indonesia beriklim tropis. Membudidayakan jamur tiram ini tidaklah begitu sulitdan dapat dilakukan secara bertahap. Hanya saja ada bagian yang sedikit sulit yaitu pada bagian membuat baglog. Baglog sendiri adalah media tanam yang telah diinokulaikan dengan bibit jamur. Membudidayakan jamur tram ini sangat menguntungkan, namun tidak jarang juga dalam pembudiyaan jamur ini terjadi kegagalan, itu disebabkan kesalahan dalam bembibitan. Untuk itu jika anda tidak ingin gagal, anda dapat berpedoman kepada yang berikut ini.
Langkah pertama untuk memulai membudidayakan jamur tiram
Mengenal Jenis – jenis Jamur tiram yang dapat dibudidayakan:
- Pleurotus floridae jamur tiram ini memiliki warna putih bersih.
- P. ostreatus jamur tiram ini memiliki warna putih, dan putih kekuningan.
- P. cystidious jamur tiram ini memiliki warna putih, kemerahan.
- P. citrinopileatus jamur tiram ini memiliki warna kuning keemasan.
- P. djamor jamur tiram ini memiliki warna ungu kemerahan.
- P. eryngii jamur tiram ini memiliki warna kebiruan.
- P. euosmus jamur tiram ini memiliki warna kecoklatan.
- P. flabellatus jamur tiram ini memiliki warna merah jambu.
- P. pulmonarius jamur tiram ini memiliki warna putih keabu-abuan.
- P. sajor-caju jamur tiram ini memiliki warna kelabu.
Memilih bibit jamur tiram yang berkualitas
Walaupun ada yang berpendapat bahwa budidaya jamur tiram cukup mudah
namun untuk pemilihan bibit ini tidak bisa dianggap mudah begitu saja
karena tidak boleh asa-asalan harus yang memiliki kualitas bagus supaya
hasil budidaya nanti akan maksimal. Tidak jarang diantara para petani
jamur melakukan kesalahan atau tidak cermat dalam memilih bibit yang
akhirnya menyebabkan miselium tidak tumbuh, tubuh buah tidak optimal dan
hasil panen pun tidak maksimal.
Untuk menghindari bibit yang tidak berkualitas ada dua cara yang bisa kita lakukan, pertama, kita membuat sendiri dengan membibitkan bibit murni dan mendapatkan bibit F1, atau yang kedua, membeli bibit yang berkualiitas pada petani jamur atau beli di instansi penyedia bibit yang dapat dipercaya.
Bagi anda yang ingin membeli bibit jamur tiram perhatikan hal-hal berikut ini:
- Pilih bibit yang telah teruji, cara mengetahuinya dari nilai BER (biological ratio) jamur. Untuk jamur tiram BER nya sekitar 75%.
- Membeli dari instansi ternama yang memiliki sertifikasi atau dilegalkan pemerintah.
- Miselium berwarna putih telah tumbuh penuh dan merata di media tumbuhnya. Bila tidak merata, dikhawatirkan pada bagian yang tidak ditumbuhi miselium mudah terkontaminasi.
- Periksa tanggal pembuatannya atau kadaluarsanya.
- Mencari informasi dari petani jamur yang sudah berhasil.
Media tanam untuk jamur tiram
Media tanam yang biasa digunakan untuk jamur tiram terdiri dari beberapa
bahan yang dikombinasikan menjadi satu, apa saja bahan-bahan itu? Lihat
di bawah ini:
- Serbuk gergaji kayu sebanyak 80%
- Bekatul sebanyak 10-15%
- Kapur CaCo₃ sebanyak 3%
- Dan Air kurang lebih 40-60%
Cara membuatnya:
Untuk membuat 100 kg media jamur tiram dibutuh kan 80 kg serbuk gergaji kayu, 10-15 kg bekatul, dan 3 kg kapur semua bahan-bahan tersebut aduk sampai merata, kemudian tambahkan air sekitar 60%. Untuk mengetahui media sudah tercampur dengan baik, cara mengetesnya apabila digenggam tidak keluar air dan apabila dilepas tidak pecah. Ukuran diatas cukup untuk 100 baglog.
Untuk membuat 100 kg media jamur tiram dibutuh kan 80 kg serbuk gergaji kayu, 10-15 kg bekatul, dan 3 kg kapur semua bahan-bahan tersebut aduk sampai merata, kemudian tambahkan air sekitar 60%. Untuk mengetahui media sudah tercampur dengan baik, cara mengetesnya apabila digenggam tidak keluar air dan apabila dilepas tidak pecah. Ukuran diatas cukup untuk 100 baglog.
Fermentasi jamur tiram
Fermentasi media tanam penting dilakukan sebelum media digunakan untuk
menanam jamur, yakni dengan cara didiamkan selama 5-10 hari atau
disesuaikan dengan kondisi bahan. Tujuannya adalah agar terjadi proses
pelapukan/pengomposan pada media. Selama proses fermentasi, suhu media
akan meningkat hingga mencapai 70°C, dan selama itu pula dilakukan
pembalikan media setiap harinya agar proses pelapukan bisa merata
disemua bagian media. Selain mempercepat pelapukan, fermentasi juga
bertujuan untuk mematikan jamur liar yang dapat mengganggu pertumbuhan
jamur tiram. Media yang siap digunakan ditandai dengan berubahnya warna
media menjadi cokelat atau kehitaman.
Sterlisasi media tanam
Media tanam yang telah difermentasi dapat dimasukkan ke dalam kantong
plastic jenis polipropilen. Media tersebut kemudian dipadatkan hingga
berbentuk seperti botol (baglog). Selanjutnya, pada bagian atas plastic
(leher kantong plastic) dipasang ring, disumbat menggunakan kapas, dan
dipasang penutup baglog agar air tidak masuk ke dalam kantong pada saat
pengukuran.
Setelah baglog siap, proses sterilisasi dapat dilakukan, yakni dengan cara mengukusnya. Wadah pengukus paling sederhana yang dapat digunakan adalah drum. Satu drum dapat memuat sekitar 60 baglog. Prinsip kerja sterlisasi adalah memanfaatkan panas uap air pada suhu 95-110°C dalam waktu 8-10 jam. Ketika suhu pengukusan telah mencapai 100°C, pertahankan selama 5 jam. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu 100°C, pertahankan selama 5 jam. Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 100°C adalah 3 jam, tergantung dari kestabilan api di tungku. Selanjutnya, wadah pengukus di buka dan didiamkan selama 5 jam agar suhu media tanam dalam baglog kembali normal.
Inokulasi
Baglog yang telah disterilisasi sebaiknya dipindahkan ke tempat
inokulasi dan didiamkan selama 24 jam untuk mengembalikannya ke suhu
normal. Ruangan inokulasi harus dalam ke adaan steril dan memiliki
sirkulasi udara yang baik. Hal ini penting untuk meminimalisir
tercemarnya baglog dari spora pathogen atau bakteri. Berikut tahap-tahap
pengisisan bibit ke baglog.
- Ambil botol bibit F3, lalu semprotkan alcohol ke botol tersebut. Panaskan sebentar mulut botol diatas api spiritus hingga sebagian kapas terbakar, lalu matikan api yang membakar kapas.
- Setelah kapas penyumbat botol bibit dibuka, aduk-aduk menggunakan kawat yang sudah disterilkan diatas api.
- Masukkan binit dari botol ke baglog hingga leher baglog penuh, lalu tutup kembali dengan kapas. Setiap balog diisi sekitar 10 g bibit.
inkubasi
Inkubasi atau pemeraman bertujuan agar bibit yang telah diinokulasi
segera ditumbuhi miselium. Untuk menunjang pertumbuhan miselium. Untuk
menunjang pertumbuhan miselium pada jamur tiram, delanya ruang inkubasi
memiliki suhu 24-29°C, kelembapan 90-100%, cahaya 500-1.000 lux, dan
sirkulasi udara 1-2 jam. Setelah 15-30 hari masa inkubasi, biasanya
miselium sudah tumbuh hingga separuh bagiab baglog. Bila miselium telah
memenuhi baglog, pertanda baglog siap dipindahkan ke rumah kumbung untuk
dibudidayakan hingga proses pemanenan. Namun, bila dalam waktu 1 bulan
dari masa inkubasi baglog tidak ditumbuhi misellium, berarti proses
inokulasi yang dilakuakn tidak berhasil.
Budidaya di rumah produksi atau kumbung
Bila baglog yang telah dipindahkan ke rumah kumbung telah dipenuhi
misellium, lakukan pelubangan pada ujung baglog, yakni dengan
menggunakan silet yang telah dsterilkan. Lubang tersebut nantinya akan
menjadi tempat pertumbuhan tubuh buah jamur tiram.
Bila bibit jamur tiram yang dibeli adalah bibit F4, anda tidak perlu lagi melakukan tahapan penyiapan media hingga masa inkubasi karena bibit F4 dalam baglog bisa langsung ditempatkan di rumah kumbung. Biasanya, tubuh buah jamur akan terbentuk setelah 1-2 bulan dari penempatan baglog ke rumah kumbung.
Parameter yang perlu diperhatikan dalam budidaya jamur tiram
Itulah cara-cara yang dapat anda cobakan untuk membudidayakan jamur tiram, dan dapat dijadikan usaha untuk menambah penghasilan bahkan dapat membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.
0 Response to "Cara Membudidayakan Jamur Tiram"
Posting Komentar